Rabu, 23 Mei 2012

SEJARAH BERDIRINYA MASJID JAMI NURUL HIDAYAH KP. BUGIS TANAHBARU PAKISJAYA


SEJARAH BERDIRINYA
MASJID JAMI NURUL HIDAYAH
KP. BUGIS TANAHBARU PAKISJAYA KARAWANG

NAMA                        :  MASJID JAMI NURUL HIDAYAH
LUAS BANGUNAN  : 12 M² X 16M² = 192M²
TAHUN BERDIRI      : 1900 M
LUAS TANAH           : 200M²
STATUS TANAH      : WAKAF H. BUKHORI
ALAMAT                   : DUSUN BUGIS SELATAN RT.04/01 DS. TANAHBARU
                                      KEC. PAKISJAYA – KARAWANG.

Latar Belakang Berdirinya Masjid Jami Nurul Hidayah :

Masjid Jami Nurul Hidayah ini pertama kali dibangun di RT 03 RW 01 Kp. Bugis pada Tahun 1900M oleh H. Jirun di tanah peribadinya dengan jumlah penduduk yang saat itu masih 65 rumah, dengan tokoh agamanya Ust. Muchdas, Ust Muchdas ini merupakan tokoh yang berpengaruh dalam sejarah Masjid pada Periode itu, selain sebagai Mu’adzin  dan imam sholat beliau juga berperan sebagai guru. Beliau mengajarkan berbagai di siplin ilmu Agama pada masyarakat setempat. Namun setelah 2 Tahun Masjid ini berdiri, pendiri Masjid ini Yakni H. Jirun meninggal dunia, kemudian Masjid jami Nurul Hidayah ini di pindahkan kelokasi lain.

Kemudian pada periode kedua ini Masjid dibangun dilokasi RT 02 RW 01 pada tahun 1902M, yang didirikan oleh H. Jimmy di tanah milik pribadinya dengan tokoh agamanya H. Nasihun. H. Nasihun inilah yang menjadi imam sholat dan guru ngaji. Pada tahun 1912M pendiri masjid ini meninggal dunia, maka masjid di pindahkan ke lokasi lain.

Pada periode ketiga ini Masjid didirikan dilokasi RT 04 RW 01 oleh H. Bukhori di tanah milik pribadinya sekaligus di wakafkan, dengan tokoh agamanya Wan rajab dan di bantu oleh Mualim Dahlan dan Ki Abdul Kholiq. Para tokoh ini tidak hanya membina dan membimbing masyarakat akan tetapi juga memberikan dukungan moril dan materil kepada tentara Hizbullah yang dipimpin oleh KH. Nur Ali dari Ujung Harapan Bekasi. Sehingga pada periode ini mereka juga ikut berjuang melawan Belanda. Karena markas tentara Hizbullah berada tidak jauh dari lokasi Masjid.

 Para tokoh agama pada periode itu termasuk yang menjadi incaran belanda. Pada suatu hari ketika belanda sedang mencari para Masyumi, belanda sering menyebut mimi,. Para tokoh tersebut yang dipimpin oleh Ki Abdul Kholiq berkumpul di Masjid dan melakukan sholat atas intruksi Ki Abdul Kholiq, tidak beberapa lama Belanda mengepung bagian luar Masjid dengan senjata lengkap. Tetapi belanda kembali dengan tangan kosong karena mereka tidak melihat pasukan yang dipimpim oleh Ki Abdul Kholiq. Akan tetapi ketika Belanda nyaris pergi kemudian ada seseorang yang merasa takut berada didalam Masjid dan berpura-pura membersihkan halaman Masjid dengan niat agar selamat dari incaran Belanda. Ternyata dia di bawa Belanda sebagai tawanan dan ditahan.

Kemudian tidak hanya itu, pada Priode itu juga didirikan Madrasah pertama di Pakisjaya Yakni pada tahun 1936M oleh Ki Abdul Kholiq, Bapak H. Bukhori dan Bapak H. Ribut, di tanah yang di wakafkan oleh H. Bukhori. Madrasah ini di bangun untuk Masyarakat dengan berbagai disiplin ilmu Agama termasuk kitab kuning, karena pada masa itu masyarakat sangat sulit mendapatkan pendidikan yang pada waktu itu hanya menyediakan SR ( Sekolah Rakyat ) itupun hanya mempelajari Baca – Tulis. Hingga saat ini Madrasah tersebut masih ada dan terus berkembang hingga menjadi sebuah Yayasan dengan Madrasah Ibtidaiyah ( MI-1936) Madrasah Tsanawiyah Anwarul Hidayah ( MTs-1988), Sekolah Menengah Atas Anwarul Hidayah ( SMA-2007).

Selanjutnya pada tahun 1962M dengan alasan tempat yang kurang strategis dan kurang luas Masjid di pindahkan tidak jauh dari tempat semula, oleh Ki Abdul Kholiq di bantu oleh KH. Muhajir dan Ust. Ahmad Muchdas. Pada periode ini tidak jauh beda dengan priode-priode sebelumnya yakni membina umat yang perjuangannya di khususkan dalam bidang-bidang pendidikan. Pada tahun 1987M pendiri sekaligus tokoh yang paling berpengaruh pada priode itu Ki Abdul Kholiq meninggal dunia dengan kondisi Masjid sedang di renovasi.

Kemudian pembangunan Masjid di lanjutkan oleh KH. Sulaiman Safran berdasarkan pemilihan aklamsi oleh masyarakat, dengan tokoh agamanya K.M. Muhammad Nur, Ust H.Asmuni Achmad, Ust H. Muhammad Syurkim dan Ust Mahmud Abd Hamid

Pada periode ke 5 inilah Masjid di beri nama Masjid Jami Nurul Hidayah Kp. Bugis. Nurul Hidayah di ambil dari nama Madrasahnya yakni Anwarul Hidayah, hanya saja Mustaqnya di bedakan, Nurul → Mufrod, Anwarul →Jamak, adapun nama Anwarul Hidayah ini diadopsi dari Madrasah yang ada di Ciputri Banten, karena masih berkaitan erat, dulunya Tokoh Tokoh



Anwarul Hidayah ini sering bersilaturrahmi ke Kp. Bugis, dan salah satu tokoh pencetus  Madrasah Kp. Bugis inipun utusan dari Anwarul Hidayah. Kemudian tokoh tokohnya pun mayoritas alumnus Anwarul Hidayah Ciputri Banten.

Kepengurusan pada priode ini berlangsung, KH. Sulaiman juga telah mendirikan sebuah lembaga yang bernama Yayasan Al-Kholiqiyah. Nama Al-kholiqiyah di ambil dari nama Ki Abdul Kholiq sebagai tanda rasa Ta’jim dan hormat kepada Ki Abdul Kholiq beliau mengabadikan nama itu sampai ia wafat pada tahun 2010 dan Kemudian Yayasan tersebut di lanjutkan oleh putranya DR.H.Endin AJ Soefihara MMA meneruskan cita-cita dan perjuangan orang tua beliau sampai saat ini.

Adapun daftar nama nama DKM Masjid jami Nurul Hidayah sejak awal didirikan hingga saat ini ialah sebagai berikut :
1.      H Jirun                         : Menjabat DKM dari Tahun 1990 Sampai dengan tahun 1902
2.      H. Jimmy                     : Menjabat DKM dari Tahun 1902 Sampai dengan tahun 1912
3.      H. Bukhori                  : Menjabat DKM dari Tahun 1912 Sampai dengan tahun 1962
4.      Ki Abdul Kholiq         : Menjabat DKM dari Tahun 1962 Sampai dengan tahun 1987
5.      KH. Sulaiman             : Menjabat DKM dari Tahun 1987 Sampai dengan tahun 1997
6.      Ust Mahmud               : Menjabat DKM dari Tahun 1997 Sampai dengan tahun 2001
7.      Ust. H.M. Syurkim     : Menjabat DKM dari Tahun 2001 Sampai dengan tahun 2006
8.      Ust Khutbi                  : Menjabat DKM dari Tahun 2006 Sampai dengan tahun 2010
9.      Ust Abdullatif, S.Pd.I  : Menjabat DKM dari Tahun 2010 Sampai dengan sekarang

Yayasan Al-Kholiqiyah selain menaungi Masjid Jami Nurul Hidayah juga menaungi beberapa lembaga yang ada di Kp. Bugis Desa Tanahbaru Kec. Pakisjaya Yaitu : TK, TPA, TQA, MI, MTS, SMA, dan Majlis Ta’lim kaum Ibu, Majlis Ta’lim Kaum Bapak serta Musholla yang berjumlah 12 Musholla antara lain :
1.      Musholla Darul Ikhlas                                     7. Musholla Nurul Hidayah
2.      Musholla Nurul Amal                                     8. Musholla Nurul Jalal
3.      Musholla Al-Muzakiroh                                  9. Musholla Baiturrohman
4.      Musholla Darussalam                                    10. Musholla Al-Mujahidin
5.      Musholla Nurul Hayat                                    11. Musholla Nurul Yaqin
6.      Musholla Riyadul Jannah                                12. Musholla Al-Ikhlas
 
Maka dari itu pengurus Yayasan Al-Kholiqiyyah bersama pengurus dewan Masjid, Masjid Jami Nurul Hidayah sebagai penerus cita-cita mereka setelah melihat setiap hari Jum’at, lebih-lebih Idul Fitri dan Idul Adha yang hanya dapat menampung 70% Persen dari jama’ah yang hadir dan selebihnya berada di luar Masjid bahkan sampai kejalan-jalan karena di perkirakan ribuan jama’ah yang hadir pada Shalat Idul Fitri dan Idul Adha.

Oleh karena itu pengurus Yayasan dan pengurus Dewan Masjid Membentuk panitia pembangunan dengan kerja sama, mereka telah sepakat dan telah berketetapan untuk merenovasi Masjid dengan Bangunan Masjid yang baru yang luas dan bertingkat yang di perkirakan akan dapat menampung jamaah tiap Sholat Jum’at, lebih-lebih Sholat Idul Fitri dan Idul Adha, sebagaimana dapat di lihat dalam gambar terlampir.

Demikian sekilas tentang berdirinya Masjid Jami Nurul Hidayah Kp. Bugis Desa Tanahbaru Kec. Pakisjaya Kab. Karawang.

Semoga Allah SWT Meridoi usaha tersebut Amin Yarobbal Alamin.


والسلام عليكم ورحمة الله و بر كاته

Tidak ada komentar:

Posting Komentar