SEJARAH BERDIRINYA
MASJID JAMI NURUL HIDAYAH
KP. BUGIS TANAHBARU PAKISJAYA KARAWANG
NAMA : MASJID JAMI NURUL HIDAYAH
LUAS BANGUNAN : 12 M² X 16M² = 192M²
TAHUN BERDIRI :
1900 M
LUAS TANAH : 200M²
STATUS TANAH : WAKAF H. BUKHORI
ALAMAT : DUSUN BUGIS SELATAN RT.04/01 DS. TANAHBARU
KEC. PAKISJAYA – KARAWANG.
Latar Belakang
Berdirinya Masjid Jami Nurul Hidayah :
Masjid
Jami Nurul Hidayah ini pertama kali dibangun di RT 03 RW 01 Kp. Bugis pada
Tahun 1900M
oleh H. Jirun di tanah peribadinya dengan jumlah penduduk yang saat itu masih
65 rumah, dengan tokoh agamanya Ust. Muchdas, Ust Muchdas ini merupakan tokoh
yang berpengaruh dalam sejarah Masjid pada Periode itu, selain sebagai
Mu’adzin dan imam sholat beliau juga
berperan sebagai guru. Beliau mengajarkan berbagai di siplin ilmu Agama pada
masyarakat setempat. Namun setelah 2 Tahun Masjid ini berdiri, pendiri Masjid
ini Yakni H. Jirun meninggal dunia, kemudian Masjid jami Nurul Hidayah ini di
pindahkan kelokasi lain.
Kemudian
pada periode kedua ini Masjid dibangun dilokasi RT 02 RW 01 pada tahun 1902M, yang didirikan oleh H.
Jimmy di tanah milik pribadinya dengan tokoh agamanya H. Nasihun. H. Nasihun
inilah yang menjadi imam sholat dan guru ngaji. Pada tahun 1912M pendiri masjid ini
meninggal dunia, maka masjid di pindahkan ke lokasi lain.
Pada
periode ketiga ini Masjid didirikan dilokasi RT 04 RW 01 oleh H. Bukhori di
tanah milik pribadinya sekaligus di wakafkan, dengan tokoh agamanya Wan rajab
dan di bantu oleh Mualim Dahlan dan Ki Abdul Kholiq. Para tokoh ini tidak
hanya membina dan membimbing masyarakat akan tetapi juga memberikan dukungan
moril dan materil kepada tentara Hizbullah yang dipimpin oleh KH. Nur Ali dari
Ujung Harapan Bekasi. Sehingga pada periode ini mereka juga ikut berjuang melawan
Belanda. Karena markas tentara Hizbullah berada tidak jauh dari lokasi Masjid.
Para
tokoh agama pada periode itu termasuk yang menjadi incaran belanda. Pada suatu
hari ketika belanda sedang mencari para Masyumi, belanda sering menyebut mimi,.
Para tokoh tersebut yang dipimpin oleh Ki Abdul Kholiq berkumpul di Masjid dan
melakukan sholat atas intruksi Ki Abdul Kholiq, tidak beberapa lama Belanda
mengepung bagian luar Masjid dengan senjata lengkap. Tetapi belanda kembali
dengan tangan kosong karena mereka tidak melihat pasukan yang dipimpim oleh Ki
Abdul Kholiq. Akan tetapi ketika Belanda nyaris pergi kemudian ada seseorang
yang merasa takut berada didalam Masjid dan berpura-pura membersihkan halaman
Masjid dengan niat agar selamat dari incaran Belanda. Ternyata dia di bawa
Belanda sebagai tawanan dan ditahan.
Kemudian
tidak hanya itu, pada Priode itu juga didirikan Madrasah pertama di Pakisjaya
Yakni pada tahun 1936M oleh Ki Abdul Kholiq, Bapak H. Bukhori dan Bapak H. Ribut, di tanah
yang di wakafkan oleh H. Bukhori. Madrasah ini di bangun untuk Masyarakat
dengan berbagai disiplin ilmu Agama termasuk kitab kuning, karena pada masa itu
masyarakat sangat sulit mendapatkan pendidikan yang pada waktu itu hanya menyediakan SR
( Sekolah Rakyat ) itupun hanya mempelajari Baca – Tulis. Hingga saat ini
Madrasah tersebut masih ada dan terus berkembang hingga menjadi sebuah Yayasan dengan Madrasah
Ibtidaiyah ( MI-1936) Madrasah Tsanawiyah Anwarul Hidayah ( MTs-1988), Sekolah Menengah Atas
Anwarul Hidayah ( SMA-2007).
Selanjutnya
pada tahun 1962M dengan alasan tempat yang kurang strategis dan kurang luas Masjid di
pindahkan tidak jauh dari tempat semula, oleh Ki Abdul Kholiq di bantu oleh KH.
Muhajir dan Ust. Ahmad Muchdas. Pada periode ini tidak jauh beda dengan priode-priode
sebelumnya yakni membina umat yang perjuangannya di khususkan dalam
bidang-bidang pendidikan. Pada tahun 1987M pendiri sekaligus tokoh yang paling berpengaruh
pada priode itu Ki Abdul Kholiq meninggal dunia dengan kondisi Masjid sedang di renovasi.
Kemudian
pembangunan Masjid di lanjutkan oleh KH. Sulaiman Safran berdasarkan pemilihan
aklamsi oleh masyarakat, dengan tokoh agamanya K.M. Muhammad Nur, Ust H.Asmuni Achmad, Ust H.
Muhammad Syurkim
dan Ust Mahmud Abd Hamid
Pada
periode ke 5 inilah Masjid di beri nama Masjid Jami Nurul Hidayah Kp. Bugis.
Nurul Hidayah di ambil dari nama Madrasahnya yakni Anwarul Hidayah, hanya saja
Mustaqnya di bedakan, Nurul → Mufrod, Anwarul →Jamak, adapun nama Anwarul
Hidayah ini diadopsi dari Madrasah yang ada di Ciputri Banten, karena masih
berkaitan erat, dulunya Tokoh Tokoh
Anwarul
Hidayah ini sering bersilaturrahmi ke Kp. Bugis, dan salah satu tokoh pencetus Madrasah Kp. Bugis inipun utusan dari Anwarul Hidayah. Kemudian tokoh
tokohnya pun mayoritas alumnus Anwarul Hidayah Ciputri Banten.
Kepengurusan pada priode ini berlangsung, KH.
Sulaiman juga telah mendirikan sebuah lembaga yang bernama Yayasan
Al-Kholiqiyah. Nama Al-kholiqiyah di ambil dari nama Ki Abdul Kholiq sebagai
tanda rasa Ta’jim dan hormat kepada Ki Abdul Kholiq beliau mengabadikan nama
itu sampai ia wafat pada tahun 2010 dan Kemudian Yayasan tersebut di lanjutkan
oleh putranya DR.H.Endin AJ Soefihara MMA meneruskan cita-cita dan perjuangan
orang tua beliau sampai saat ini.
Adapun
daftar nama nama DKM Masjid jami Nurul Hidayah sejak awal didirikan hingga saat
ini ialah sebagai berikut :
1.
H Jirun : Menjabat DKM dari Tahun 1990
Sampai dengan tahun 1902
2.
H. Jimmy : Menjabat DKM dari Tahun 1902 Sampai dengan
tahun 1912
3.
H. Bukhori : Menjabat DKM dari Tahun 1912 Sampai dengan tahun
1962
4.
Ki Abdul Kholiq : Menjabat DKM dari Tahun 1962 Sampai
dengan tahun 1987
5.
KH. Sulaiman : Menjabat DKM dari Tahun 1987
Sampai dengan tahun 1997
6.
Ust Mahmud : Menjabat DKM dari Tahun 1997 Sampai dengan tahun
2001
7.
Ust. H.M. Syurkim : Menjabat DKM dari Tahun 2001 Sampai
dengan tahun 2006
8.
Ust Khutbi : Menjabat DKM dari Tahun 2006 Sampai dengan tahun
2010
9.
Ust Abdullatif, S.Pd.I : Menjabat DKM dari Tahun 2010
Sampai dengan sekarang
Yayasan Al-Kholiqiyah selain menaungi Masjid
Jami Nurul Hidayah juga menaungi beberapa lembaga yang ada di Kp. Bugis Desa
Tanahbaru Kec. Pakisjaya Yaitu : TK, TPA, TQA, MI, MTS,
SMA, dan Majlis Ta’lim kaum Ibu, Majlis Ta’lim Kaum Bapak serta Musholla yang berjumlah 12 Musholla
antara lain :
1.
Musholla Darul Ikhlas 7.
Musholla Nurul Hidayah
2.
Musholla Nurul Amal 8.
Musholla Nurul Jalal
3.
Musholla Al-Muzakiroh 9.
Musholla Baiturrohman
4.
Musholla Darussalam 10.
Musholla Al-Mujahidin
5.
Musholla Nurul Hayat 11.
Musholla Nurul Yaqin
6.
Musholla Riyadul Jannah 12.
Musholla Al-Ikhlas
Maka
dari itu pengurus Yayasan Al-Kholiqiyyah bersama pengurus dewan Masjid, Masjid
Jami Nurul Hidayah sebagai penerus cita-cita mereka setelah melihat setiap hari
Jum’at, lebih-lebih Idul Fitri dan Idul Adha yang hanya dapat menampung 70% Persen dari jama’ah
yang hadir dan selebihnya berada di luar Masjid bahkan sampai kejalan-jalan
karena di perkirakan ribuan jama’ah yang hadir pada
Shalat Idul Fitri dan Idul Adha.
Oleh karena itu pengurus Yayasan dan pengurus
Dewan Masjid Membentuk panitia pembangunan dengan kerja sama, mereka telah
sepakat dan telah berketetapan untuk merenovasi Masjid
dengan Bangunan Masjid yang baru yang luas dan bertingkat yang di perkirakan akan dapat menampung
jamaah tiap Sholat Jum’at, lebih-lebih Sholat Idul Fitri dan Idul Adha,
sebagaimana dapat di lihat dalam gambar terlampir.
Demikian
sekilas tentang berdirinya Masjid Jami Nurul Hidayah Kp. Bugis Desa Tanahbaru
Kec. Pakisjaya Kab. Karawang.
Semoga
Allah SWT Meridoi usaha tersebut Amin Yarobbal Alamin.
والسلام عليكم ورحمة الله و بر كاته
Tidak ada komentar:
Posting Komentar